Dalam era digital ini, internet satelit menjadi solusi penting, terutama untuk daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur kabel atau fiber. Namun, tidak semua satelit bekerja dengan cara yang sama. Ada tiga jenis orbit utama yang digunakan satelit untuk menyediakan internet: GEO (Geostationary Earth Orbit), MEO (Medium Earth Orbit), dan LEO (Low Earth Orbit). Masing-masing jenis satelit ini memiliki kelebihan dan kekurangannya dalam hal kecepatan, jangkauan, dan latensi. Jadi, mana yang terbaik untuk internet cepat? Mari kita pelajari lebih lanjut.

1. Satelit GEO (Geostationary Earth Orbit)

Apa itu Satelit GEO?
Satelit GEO mengorbit di ketinggian sekitar 35.786 km dari permukaan Bumi. Pada ketinggian ini, satelit terlihat “diam” di langit dari titik Bumi tertentu karena memiliki kecepatan yang sama dengan rotasi Bumi. Inilah yang membuat satelit GEO sangat stabil untuk komunikasi dan penyiaran.

Kelebihan GEO untuk Internet:

• Jangkauan yang Luas: Satu satelit GEO dapat mencakup wilayah yang sangat luas, bahkan hingga satu benua.
• Ideal untuk Penyiaran: Karena posisinya yang tetap, satelit ini sangat cocok untuk layanan televisi satelit dan komunikasi tetap.

Kekurangan GEO untuk Internet Cepat:

• Latensi Tinggi: Karena jaraknya yang jauh dari Bumi, sinyal membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sampai, menghasilkan latensi sekitar 600 ms. Ini tidak ideal untuk aktivitas yang membutuhkan respons cepat, seperti gaming atau panggilan video real-time.
• Kapasitas Terbatas: Satelit GEO seringkali memiliki kapasitas data yang lebih rendah dibandingkan dengan MEO atau LEO.

2. Satelit MEO (Medium Earth Orbit)

Apa itu Satelit MEO?
Satelit MEO beroperasi pada ketinggian antara 2.000 hingga 35.786 km. Orbit ini lebih rendah daripada GEO tetapi lebih tinggi daripada LEO, dan satelit MEO biasanya bergerak lebih cepat daripada satelit GEO, yang membuat mereka tidak stasioner dari sudut pandang Bumi.

Kelebihan MEO untuk Internet:

• Latensi Sedang: Satelit MEO memiliki latensi yang lebih rendah daripada satelit GEO, biasanya sekitar 100-150 ms, yang cocok untuk internet berkecepatan tinggi.
• Kecepatan dan Kapasitas yang Baik: Satelit MEO seringkali dapat menyediakan kecepatan internet yang lebih tinggi karena ketinggiannya yang lebih rendah dibandingkan dengan GEO.

Kekurangan MEO untuk Internet Cepat:

• Jangkauan Terbatas: Karena MEO beroperasi di orbit yang lebih rendah daripada GEO, beberapa satelit MEO diperlukan untuk mencakup area yang sama.
• Biaya Operasional Tinggi: Dibutuhkan lebih banyak satelit untuk mencakup wilayah yang luas, yang bisa meningkatkan biaya.

3. Satelit LEO (Low Earth Orbit)

Apa itu Satelit LEO?
Satelit LEO beroperasi pada ketinggian antara 180 hingga 2.000 km dari permukaan Bumi, yang membuatnya menjadi jenis satelit yang paling dekat dengan Bumi. Satelit LEO bergerak sangat cepat dan tidak stasioner, sehingga diperlukan konstelasi satelit (jaringan beberapa satelit) untuk menjaga koneksi yang stabil.

Kelebihan LEO untuk Internet:

• Latensi Rendah: Karena jaraknya yang dekat dengan Bumi, satelit LEO memiliki latensi yang sangat rendah, sekitar 20-40 ms. Ini sangat ideal untuk internet berkecepatan tinggi, terutama untuk aplikasi yang sensitif terhadap latensi.
• Kapasitas Tinggi: Sistem konstelasi LEO, seperti Starlink, memungkinkan penggunaan bandwidth yang lebih besar untuk pengguna.

Kekurangan LEO untuk Internet Cepat:

• Jaringan Konstelasi yang Rumit: Dibutuhkan ribuan satelit untuk mencakup area yang luas secara terus-menerus, yang meningkatkan kompleksitas dan biaya.
• Pemeliharaan Berkala: Karena berada di orbit rendah, satelit LEO memiliki umur lebih pendek dan perlu sering diganti atau diperbarui.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai Internet Cepat dari Starlink? Hubungi kami di sewastarlink.id@gmail.com atau kunjungi website kami di www.sewastarlink.id dan temukan solusi terbaik untuk kebutuhan internet Anda dengan Smart Node+!